MENUNGGU EFEK DOMINO BBJ
Gaung pelaksanaan Bulan berkunjung ke Jember (BBJ) mulai marak. Beberapa SKPD yang ditunjuk sebagai tim pelaksana kegiatan tahunan tersebut mulai menampakkan kesibukan yang padat, tak terkecuali Humas Pemkab Jember.
Berbicara Bulan berkunjung ke Jember (BBJ) tentunya perlu melihat asbabunuzul BBJ itu sendiri. Selain kelahiran BBJ yang awalnya dianggap sebagai kegiatan hura-hura, masyarakat Jember belum memahami makna kegiatan BBJ itu sendiri. Mereka selama kegiatan BBJ dilaksanakan belum pernah dijadikan subyek namun baru sebatas obyek saja, jikapun dilibatkan mereka hanya sebatas pada hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan substansi kegiatan BBJ itu sendiri.
Dalam setiap kesempatan, sang arsitek BBJ, Ir.MZA Djalal selalu memberikan informasi seputar BBJ. Mulai apa itu BBJ, bagai mana BBJ diharapkan mampu mendongkrak nama Pemkab Jember yang sampai saat ini tetap saja tak pernah dikenal orang karena prestasinya, hingga bagai mana pemerintah berupaya memberikan hiburan bagi masyarakat Jember setiap pelaksanaan BBJ digelar
BBJ..., Apa itu...?
Banyak measyarakat Jember, khususnya masyarakat pinggiran sama sdekali belum mengengetahui apa sebenarnya BBJ itu. Masyarakat selama ini disibukkan dengan upaya pemenuhan ekonomi keluarganya, mereka tahu BBJ ketika konvoi panji-panji BBJ melewati daerahnya. mereka tidak mengetahui apa manfaat BBJ itu bagi diri dan masyarakat lainnya, yang mereka ketahui selama ini hanya, disaat menjelang bulan agusuts, pemerintah kabupaten Jember yang dulu selalu menggelar kegiatan agustusan, kini diubah menjadi kegiatan yang menurut pelaksana lebih mengena, yakni BBJ. Disana , semua potensi Jember dari berbagai wilayah bakal ditampilkan, ya potensi ekonominya, potensi sumber daya manusianya, sampai pada potensi lainnya ,semua diharapkan mampu tampil dengan kekuatan penuh, hingga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara.
namun yang dilupkan oleh pemerintah sampai saat ini adalah, masyarakat Jember sebenarnya jenuh dengan tampilan wajah menor mereka, apa lagi harus dipertontonkan pada orang lain. Sejatinya, masyarakat ingin pemerintah memberikan penguatan kelembagaan pada instrumen perekonomian, hingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, jika pemerintah serius ingin menjual Jember kedaerah luar, banyak syarat yang harus dipenuhi pemerintah, diantaranya adalah, pengelolaan Jember secara lebih profesional yang berorientasi pada kualitas fisik dan non fisiknya. Juga perlu dibenahinya beberapa sarana dan prasarana umum baik jalan, obyek wisata, dan tak kalah pentingnya adalah , di upgradenya mental birokrat, agar tujuan dasar pelaksanaan BBJ itu dapat benar-benar mengangkat nama Jember.
Berbicara Bulan Berkunjung ke Jember, mustahil jika pikiran kita tidak mengarah pada obyek wisata. Sebagai daerah yang memiliki sedikitnya 48 obyek wisata , Pemerintah bisa saja mengawali dengan membangun infrastruktur wisata, selain juga dipenuhinya orang-orang yang mampu mengelola wisata secara profesional. Pemerintah, bisa saja mengadakan dialog dengan stakeholder, seperti agen travel, Persatuan Hotel dan restauran Indonesia, dan masih banyak lagi elemen-elemen lainnya. Ajak mereka bicara dan minta mereka mengkonsep Bagai mana Pariwisata Jember harus bangkit dan mampu bersaing dengan daerah lain. kemudian, pemerintah Kabupaten melalui Kantor Pariwisata bisa mengoptimalkan peran Gus dan Ning Jember, yang keberadaan mereka sebenarnya merupakan asets yang belum dioptimalkan,k untuk mempromosikan Jember dengan konsep mereka masing-masing.
Efek Domino.
Jika apa yang telah dikonsepkan pemerintah, kemudian dibicarakan dengan semua stake holder, paling tidak ada sebuah konsep baru, yang diharapkan mampu membangun wisata jember sesuai keinginan masyarakat semua. Harapan masyarakat, seiring majunya wisata jember dapat mensukseskan bulan berkunjung ke Jember, dengan meningkatkanya tingkat okupasi di hotel-hotel , kemudian bagai mana agen-agen travel di Jember minimal mampu mengajak wisatawan pengguna jasa mereka,untuk sekedar mampir minum teh pokak yang begitu nikmat dan dikenal tersebut, kemudian bagaimana juga agen-agen travel bisa membawa wisatawan untuk sekedar makan siang di rumjah-rumah makan yangb ada. Ini semua bisa dilakukan , asal saja konsep tentang wisata dan menjual Jember benar-benar dilakukan dengan sepenuh hatiu, dengan orientasi membangun dan menjual jember, tanpa ada kepentingan pribadi yang menunggangi kegaiatan yang dibaiayai pemerintah milyaran rupiah tersebut.
Jikka itu yang terjadi, maka efek domino dari kegiatan BBJ bakal ikut dinikmati oleh masyarakat, baik miskin sedang maup[un yang kaya. Disana-sini bakal terjadi kegiatan yang melibatkan seluruh potesni masyarakat, bahkan jika dipantau dan diarahkan dengan benar, tidak menutup kemungkinan, nama Jember bakal lebih gampang dikenal oleh orang dikolong jagad ini(Sar)
0 komentar:
Posting Komentar