MEMAHAMI KONSTALASI POLITIK PASCA PEMILU
Perhelatan politik nasional telah usai, pilihan legislative peiode tahun 2009- 2014 baru saja usai, walau perhitungan suaranya belum juga selesai. Dari data yang tercatat di situs resmi, diketahui Partai Demokrat di Jember mampu mengungguli Partai-partai besar yang selama ini malang melintang di Jember. Taruh saja Partai Golkar, PKB, dan PDIP yang dipemilu 2004 lalu menjadi partai dengan wakil paling banyak di gedung dewan, namun kini, situasi itu berubah drastis.
Partai Demokrat yang kelahirannya dibidani Presiden RI Sby, tampaknya mulai membuka mata semua pihak, dihampir semua Dapil di Jember pesona Sby mampu mengungguli Partainya kaum nahdliyin yang selalu umek setiap menjelang pemilu, hal itupulalah yang menjadikan partai kaum nahdliyin tersebut hancur lebur tak tentu arah, walaupun tidak semua kader mereka bisa dipecah belah oleh oknum-oknum yang menginginkan dirinya menjadi star di panggung politik.
Fenomena kemenangan Partai Demokrat , menjadi sangat menarik, ketika ada pihak-pihak yang mengkaitkan dengan sikap penguasa jember selama ini. Sudah bukan rahasia umum, penguasa jember memiliki sejarah yang cukup panjang. Naiknya Djalal jadi penguasa Jember, dulu didukung gabungan dua partai besar yakni, PKB dan PDI Perjuangan. Kini, pasca pencoblosan dan perhitungan suara Paraatai Demokrat menjadi unggul bakal membuat Pak Djalal sedikit pusing. Bagaia mana tidak, PKNU yang diharapkan bakal menjadi penyokong utamanya di Pilkada mendatang harus puas dengan hasil yang menyakitkan. PKNU yang pengurusnya banyak berasal dari pengurus PKB di pemilu 2004 lalu ternyata tidak mendapat dukungan seperti yang diharapkan. 15 kursi yang ditargetkan , trnyata hanya amampu diraih hanya sekitar 4- 5 kursi, itupun jika anantinya terdapat sisa suara yang diberikan padanya. jika tidak, mereka haru puas dngan posisi seperti apa adanya.
Dajal sebagai penguasa yang bakal mencalonkan kembali di Pilkada mendatang bisa jadi panik, melonjaknya suara Partai Demokrat seakan menyadarkan dirinya , untuk tidak menutup peluang bagi semua parpol menjalin akses dengannya. Fakta membuktikan, Partai Demokrat yang kini diprdiksi mendominiasi kursi di dewan bisa jadi menjadi pesaing kuatnya. Bisa saja, partai Demokrat mengusung lawan Djalal ditahun lalu yakni Baging Sutrisnadi, atau bisa jadi Saptono Yusuf, Ketua DPC Partai Demokrat yang maju sebagai representasi kader terbaik partai. Nah, disinilah, kejelian tim pendamping Djalal untuk mengkalkulasi . Jika tidak, jangan harap dapat kendaraan.