5.13.2009

CIPTA KARYA GELAR SOSIALISASI PNPM DAN PPIP

Satu demi satu program mulai dilaksanakan oleh EDinas Cipta karya. Kali ini, Unit kerja yang dipimpin oleh Ir. Merwin Lusiani tersebuyt menggelar sosialisasi PNPM dan PPIP di Aula PB Sudirman , pemkab jember, kamis 14/5. Acara dihadiri oleh Kepala desa penerima program, pendamping, camat dan beberspa Kepala SKPD. Bahkan, Wakil Bupati jember Kusen Andalas ikut menghadiri acara sosialisasi tersebut.Dalam sambutannya, Kepala Dinas PU Cipta karya jember Ir. Merwin Lusiani melaporkan, Kegaiatan yang didanai oleh APBN tersebut . Dasar pelaksanaannya menurtut Merwin, adalah Surat menteri Koordinator Bidang Kesra No.B 2066/KMK/D VII/ 2008 tentabfg daftar lokasi dan alokasi BLM PNPM TA 2009. Juga keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 284/KPTS/M/2009, tentang penetapan Desa Sasaran Program Pembangunan infra struktur perdesan tahun 2009.

Selain itu juga disampaikan maksud dan tujuan penyelenggaraan sosialisasi , yang betujuan untuk memberikan penanaman dan informasi kepada para pelaksanan yang terlibat dalam kegiatan PNPM – mandiri perkotaan dan PPIP tahun 2009, di kabupaten Jember. Khususnya dalam penyelenggaraan program mulai tahap persiapan, perencanaan , pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pemanfaatan dan pemeliharaannya. Kegiatan tersebut juga bertujuan agar pedoman umum dan pedoman pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan dan PPIP tahun 2009 dapat dipahami, disosialisasikan dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh semua pihak. Dengan target peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kemandirian dan kemudahan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan infrastruktur.

Selanjutnya, latar belakang kemiskinan yang kompleks membutuhkan penanganan serius daris emua pihak secara bersama dan terkoordinir. Sebab selama ini penaggulangan kemiskinan penangguolangannya masih terkesan parsial dan tidak berkelanjutan. Hingga efektifitas penanggulangannya masih belum optimal. Untuk itul;ah, Dirjen Cipta karya Departemen Pekerjaan Umum RI telah melaksanakan program pembangunan infrastruktur permukiman , yaitu PNPM –mandiri Perkotaan dan program pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP).(*)




Baca Selengkapnya...

5.10.2009

GAIRAH GADIS SEPUPU

Aku baru saja menerima telepon dari tante Nia, yang curhat padaku, karena Ika, 21 anak gadis semata wayangnya mulai berulah. menurut tante, Ika kini mulai nggak betah dirumah, gayanya sudah muali sok dewasa, terlebih ketika ketahuan pulang malam, Ika tak lagi ketakutan dimarahi ortunya. Kringgggg, kriiiingggg , aku bergegas menuju ruang tengah dimana telepon berada. " Halloo..., met siang ". " Hai, Gun, ini Tante, lagi ngapain dirumah sich. Kesini dong, tente lagi sedih nich. Itu lho adikmu si Ika mulai berulah lagi " cerocos tante. " Iyaaa..., tar lagi aku ke rumah tante nich, tapi terus terang aku belunm sarapan, mama lagi ke Surabaya, biasa ngekor papa " kataku. " Ok, cepet gih, nich tante udah siapin makanan kesukaanmu " ujar tente.

Siang itu, aku setengah jengkel meluncur kerumah tante, tak seberapa lama, aku udah masuk ke rumah tante. Rumah mewah yang sunyi. Omku yang pengusaha kaya, ternyata hanya dititip[i anak satu sama sang khaliq, nggak sama dengan papaku, walau hanya sebagai PNS, tapi papaku dipercaya untuk mengasuh 4 orang anak yang kini sudah mulai gede. " "Ada apa sich te, kok kelihatannya kesel buabnget " tanyaku. " He, kamu ini kok enak-enak saja, punya adik satu yang lagi puber malah tenang-tenangt saja, tante nich sampai gak bisa tidur mikir adikmu si ika yang mulai gila " ujar teante.
" Emangnya, ngapain dengan si ika, kan wajar dia udah gede, apa lagi mulai dilirik cowok-cowok gwnateng " cerocosku. " He, kamu ini gimana sich, mau nggak ngebantuin tante ". " Iya..iya, trus aku harus ngapain " ujarku.
Gini Gun, aku pengin Ika nggak l;agi keluyuran, kalaupun dia mulai pacaran, tante maunya di rumah, dan tante pengin tahu siapa cowok yang mampu membuat adikmu jadi gila. " Ok tante, aku mo nginap sini, entar aku mau ngobrol ama si Ika, gimanha te" tanyaku. " Nach gitu baru kepo nakan tente yang cakep, Ok biar tante yangt beri tahu mamamu ".

Sore itu, tidaks eperti biasa kotaku diguyur hujan lebat, tak terasa aku yang tadinya mau leyeh-leyeh, ternyata ketiduran dikamar Ika. tak seberapa lama, si cerewet tampaknya datang, itu kudengar suara mobilnya masuk garasi, dan Bik Inah yang sibuk ngawalnya. Aku yang tahu dia mau masuk kamarnya, justru pura-pura tidur pulas, bener aja dugaanku dia kaget kalau ada orang yang masuk kamarnya, apa lagi tidur. " Hai..., mas Gun, tumben kesini, lagi santai ya " celotehnya, setelah tahu aku yang tidur. " Ohhh, adinda ku tersayangt, gimana kabar, wach makin cuantik aja nich " selorohku sambil kukecup kedua pipinya. " masak sich, tapi kata mama, aku agak kurusan, bener nggak mas " sungutnya " iya , tapi proporsional kok, terlebih dengan potongan rambutmu yang begitu bagus semakin membuat kamu cuantik tiada taranya. Seperti biasa, ika yang sejak kecil selalu lengekt denganku, menabrakku dan memberiku kecupan sayangnya.

Mas Gun, nanti kita ngobrol yach, aku mau curhat nich, tapi ngobrolnya dikamarku aja ya, takut kedengeran mama " katanya. " Ok Non, tapi ada syaratnya, kamu harus bikinin mas Gun Nasi Goreng , gimana " kataku. " Ok, gak masalah, tapi awas kalau entar bohong ya, aku bakalan nggak mau nemuin mas Gun lagi " ancamnya.

Ternyata sekenarioku berjalan sesuai harapan, Ika, si gadis puber anak semata wayang tanteku mulai curhat mengenai sikap mamanya yang selalu ngatur, padahal dirinya usdah besar, dan kini sudah mulai belajar pacaran. " mas Gun, aku pengin curhat Nich, tapi janagn diketawain ya " ujarnya. " lha enggak lah yauw masak adiknya sendiri diketawain " sahutku.

Mas, aku terus terang jengkel ama mama,masak segede ini aku diperlakukan seperti anak kecil, terus kalau temen-temenku tahu, apa kata dunia " katanya. " trus mau Ika mas harus gimana ", " Gini mas, beri tahu mama, ajak diskusi tentang bagai mana hadapi anaknya yang udah gede, kan mas Gun lah orang yang selalu membuat mama takluk, bener lho mas bantu ika yach " sahutnya merengek. Ika , tak sadar, dia yang kini udah gede, sudah gak pantas bermanja-manja sama aku, walau aku kaka sepupunya yang tahu dia saat brojol dsri tante, namun kini tubuh ika sudah banyak berubah, dadanya yang dulu ketika nangis dan minta kugendong masih rata, kini mulai tumbuh daging lunak yang mampu membuat laki-laki ngiler. Seperti saat ini, dia tak sadar, tubuhnya begitu lengket dengantubuhku, harum tubuhnya yang semerbak, membuat libidoku naik, tak mikir kalau yang lagi memeluk itu adalah adiknya.

"Ik, aku udah bilang tuch ama mamamu, dia janji mau mengerti akan Ika, tapi ada satu syarat yang harus kamu patuhi, yakni, Ika harus tau diri,bisa jaga diri dan sebagainya . " Wach bener mas, mama bisa ngerti aku ,asyikiikkk..." katanya sambil mendekapku, bibirnya yang merekiah mencium kedua pipiku, dan pelukannya semakin lengket. Aku yang tak mampu menahan libidoku mencoba tuk menggeser tubuhku, agar dia tak membuatku gerah. tapi, tampaknya ika nggakmau melepaskanku, malahan kini bulan hanya tangannya yang melingkar, kakinya juga dinaiikkan ke pingganggku . Makasih ya mas Gun, " katanya. " Iyaaaa..., tapi mas Gun gak bisanafas nich " ujarku. Ika baru menyadari apa yang dilakukannya padaku. " Ika..., Ika ,seandainya kau bukan adikku, pasti dech...

Baca Selengkapnya...

BBJ JADI BAHASAN 10 PIMPINAN MEDIA


BBJ ternyata tidak saja menjadi masalah bagi beberapa orang, namun sedikitnya 10 Pimpinan redaksi dan beberapa Kepala biro media Regional dan lokalpun ikut ngambek.Gara-garanya, mereka diduga dianggap sebelah mata oleh panitia pelaksana BBJ. Kesepuluh pimpinan Media tersebut, Gangsar Widodo, Pimred Tabloid Sorot, Salim Umar, Pimpred Koran Derap Pembangunan, dan Aep ganda permana, Pimred tabloid jember times dan bebeapa pimpinasn media lainnya yang selama ini selalu bermitra dengan Pemkab jember, Ketidak puasan beberapa pimpinan media lokal dan regional tersebut dipicu oleh sikap Pemkab dalam hal ini panitia yang sejak dilaksanakannya BBJ , hanya menempatkan media lokal sebagai pihak pelengkap
penderita. keberadaan mereka yang selama ini membantu sosialissasi program kegiatan Pemkab termasuk sosialisasi BBJ.dan selalu berada digarda terdepan, namun ironisnya mereka hanya dihargai sangat jauh dari layak, hingga membuat mereka ngambek dan bersiap memboikot kegiatan Pemkab termasuk BBJ.

H.Sofyan, pimpinan tabloid Prestasi kepada wartawan mengatakan, dirinya heran dengan apa yang diputuskan pemkab dalam hal ini panitia BBJ, mereka mau mengeluarkan anggaran ratusan juta rupiah hanya untuk biaya pemasangan iklan dimedia-media Nasional dan internaional , tetapi dampak yang ditimbulkan tidak signifikan, sementara di media lokal dan regional mereka hanya memberi nilai sangat tidak layak, besarnya bekisar antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- saja, padahal dampak yang ditimbulkan akibat sosialisasi mereka sangat nyata.

Untuk itu dirinya bersama seluuruh Pimpinan redaksi media lokal sepakat untuk meminta Sekab jember drs. Djoewito, sebagai ketua Pelaksana BBJ menggelar audiensi. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dan mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami media lokal. padahal, mereka setiap kegiatan Pemkab selalu jadi garda terdepan.

Hal sama juga disampaikan oleh Sumaji, menurutnya tahun lalu dirinya hanya dapat jatah 500 ribu rupiah untuk iklan yang dipasang sebesar 1 halaman, sementara di media lain dirinya medengar ada yang 90 juta, 50 juta dan ada yang 10 juta. Dirinya hanya mohon kebijaksanaan pemerintah kabupaten untuk memberikan porsi kepada media lokal secara proporsional. (*)


Baca Selengkapnya...

APA KATA RAKYAT TENTANG BBJ

Bulan Berkunjung ke Jermber atau yanag dikenal dengan BBJ ternyata barui dikenal oleh masyarakat seputar kota saja, sementara masyarakat dipinggiran, khususnya masyarakat yang ada di seputar L:ngkar hutan sama sekali belum memahami dan mengetahui apa sebenarnya BBJ itu sendiri. Untuk mengetahui sejauh mana masyarakat,lingkar hutan mengetahui dan memahami BBJ, berikut laporannya. Lia, 17. Warga Dusun Plampang, Desa Cumedak kecamatan Sumberjambe ternyata sama sekali tidak mengetahui kalau Jember bakal punya gawe besar beberapa bulan mendatang. Selain itu, ibu satu anak tersebut juga tidak merasa ada woro-woro terkait dengan pelaksanaan BBJ. Menurutnya, dirinya walau selama ini tidak sering ke kota, namun paling tidak suaminya yang seorang pekerja bangunan bakal mengetahui kalau bakal ada BBJ. Tapi, menurutnya wajar, karena BBJ itu bukan gawenya rakyat kecil seperti diorinya, melainkan kerja dari orang-orang tertentu.

Hal sama juga disampaikan oleh Pak Yun, warga Ajung Mangli, desa yang sama. Pria beranak satu yang keseharuiannya sebagai p0edagang itu justru lebih heran kalau Jember punya BBUJ, yang dia tahu selama ini hanya kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tak pernah terpenuhi. Dia juga belum pernah mendengar ada orangt-orang kecamatan memberikan informasi. Untuk itu, jangan disa;ahkan kalau sampai saat ini, di BBJ yang ketiga kalinya, masyarakat belum mengetahui kalau Jember punya gawe besar.

Sementara itu, Winar, ibu dua anak sempat mendengar kalau di jember ada kegiatan BBJ, sebab selain suaminya yang bekerja dibidang jasa informasi, dia juga sering membaca media lokal yang menulis besar-besaran masalah BBJ, kalau gak salah waktu itu yang dibacanya adalah kegiatan jember Fashion carnaval yang merupakan rangkaian kegiatan BBJ.

Ditempat terpisah, Ganda Permana, salah seorang pengusaha Jember ketika disinggung masalah masih banyaknya warga, khususnya warga pinggiran yang belum mengetahui adanya BBJ membenarkan, bahkan pria dengan anak tiga tersebut membenarkan karena media yang ada ternyata belum sampai kesana, hanya ada media lokal yang bisa mencapai kesana " Bener lho mas, utamanya meeka yang dipinggiran, maklum koran kan belum masuk kesana, tapi saya pernah lihat ada media lokal yang beredar disini " ujarnya.


Baca Selengkapnya...

5.07.2009

Belajar Dibawah Gedung Rapuh

Tampaknya apa yang dibicarakan orang kalau masih banyak gedung-gedung sekolah yang kondisinya memprihatinkan, itu bener adanya. Bahkan, keseriusan pemerintah untuk segera meng upgrade sangat ditunggu-tunggu. Sebab jika tidak, jangan salahkan kalau gedung tua yang di setiap sisinya mulai rapuh tersebut ambruk, jika muncul korban, pasti bakal muncul komentar yang beraneka ragamBaik yang bernada membela diri dengan merasionalkan yang seharusnya tidak rasional, sampai tudingan buruknya management .Tapi semua itu tak bakalan menyelesaikan persoalan, jika tidak diikuti rasa kesadaran dan rasa tanggung jawab pengambil keputusan terkait layak tidaknya sebuah gedung memperoleh anggaran rehab.
Pagi itu, seperti biasa Sorot melakukan perjalanan dari desa kedesa. Selain untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunan di era Pemerintahan Bupati MZA Djalal, juga ingin mengetahui ada tidaknya sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Kali ini, yang jadi sasaran wilayah Kecamatan Pakusari. Disana Sorot sempat berdialog dengan beberapa masyarakat sekitar sekolah, tentang adanya sekolah yang beberapa saat lalu sempat ambruk atapnya. Setelah melalui perjalanan berliku, tibalah disebuah sekolah yang kondisinya mirip barak penampungan. Setelah berbasa-basi , Tim ditemui oleh perempuan setengah baya. Ya Ny Purwati, Spd. Ibu empat orang anak ini sudah empat tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah di sana. Dengan penuh semangat perempuan yang punya semangat tinggi itu menjelaskan kondisi gedung sekolah yang dipimpinnya itu.
Sangat Memprihatinkan.
Awal menjabat empat ( 4 ) tahun lalu, kondisi gedung disini sangat memprihatinkan, jumlah siswanya kalau nggak salah sekitar 136 an siswa, ditambah beberapa barang inventaris yang sudah tak layak dipakai. Pasca penerimaan siswa baru, dirinya memberanikan diri untuk membeli sekitar 20 pasang mebelair, anggarannya menggunakan dana BOS, “Maklum disini tidak mengambil pungutan sama sekali dari siswa “ ujarnya. Yang menggembirakan, tahun itu juga siswanya naik menjadi 153 siswa. Tahun kedua dirinya juga membeli 20 set mebelair, dan alhamdulillah siswanya juga naik menjadi 168. Kini siswanya sudah mencapai 190 siswa.
Selain itu, perempuan yang pernah mengabdi selama 25 tahun sebagai guru di Kertosari itu, nekad membangun pagar sekolah, sebab jika tidak, siswanya tidak bisa melakukan upacara, karena kendaraan selalu lewat seenaknya. Makanya, setelah melalui perdebatan panjang dan dukungan semua pihak, maka terwujudlah pagar itu. Masih kata Purwati, dirinya sangat berharap kepada pemeintah dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk dapat memberikan bantuan rehab pada sekolahnya, dirinya sangat kawatir dengan keselamatan siswanya. “ saya sangat berharap lho mas ada rehab, terus terang sejak dibangun sekitar tahun 80 an, sekolah ini belum pernah mendapat rehab sama sekali “ katanya.
Modal Ngirit.
Berbicara mutu pendidikan, Purwati nampaknya tidak ingin kalah dengan sekolah lain , utamanya dikota. Walau kata banyak orang, dirinya banyak berharap menjadikan prestasi siswanya maju, namun dengan tekad dan menyiapkan SDM gurunya dengan baik, ditunjang input dari siswa juga lumayan, dirinya yakin kalau prestasi itu bakal diperolehnya. Namun ketika disinggung dengan sarana dan prasarana pendukung dalam mewujudkan mutu pendidikan disekolahnya, perempuan berwajah lembut itu menyatakan, kalau dirinya harus Ngirit, dan punya keyakinan kalau apa yang diinginkannya bakal terwujud.
Dia juga meyakini dengan 5 ( lima ) dasar yang harus dilakukan , perjuangannya bakal berhasil. Ke lima dasar itu antara lain, Disiplin diri, Tertib, Punya semangat, Inovatif, Mampu menghadapi tantangan seberat apapun. “ Saya yakin pak, jika semua elemen yang ada disini menjalankan lima prinsip itu dengan istiqomah, saya yakin perjuangan kami pasti berhasil “ ujarnya meyakinkan. (*)




Baca Selengkapnya...

HUT LINMAS KE 47

Entah karena memang tidak memiliki anggaran, karena dana APBD dimasing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah belum turun, atau memang karena kondisi perekonomian yang sangat prihatin, hingga berimbas pada peringatan HUT LINMAS Ke 47 , pun digelar begitu sederhana. Acara yang dilaksanakan kamis,30/4 lalu di aula Kantor Bakesbang Linmas, hanya diisi dengan acara tasyakuran, pengajian dan nyanyi bersama seluruh anggota LinmasHadir dalam acara itu dari Kodim 0824 diwakili oleh Pasi Ter Kapten Sudjono, dari Pollres Jember Kabag Bina Mitra Kompol Mujahid, dari Satpol PP Pemkab Jembr Roby. Selain itu, seluruh anggota Linmas ikut diundang. Dalam kesempatan itu, Kepala Bakesbang Linmas Jember drs.H. Sudjak Hidayat mengatakan, bahwa kegiatan itu merupakan ungkapan rasa syukur Linmas , bahwa hari itu telah berusia 47 tahun. Usia yang cukup matang bagi manusia. Dan bagi Organisasi merupakan usia yang sangat strategis. Dia juga mengucapkan rasa terimakasihnya yang tak terhingga, kepada seluruh anggota Linmas yang telah begitu maksi mal dalam menjalankan tugasnya mengawal Pileg yang baru lalu. Dengan peran Linmas yang demikian, maka Pileg dapat berjalan dengan sukses alam situasi yang kondusif. Dan Dia juga berharap, agar peran Linmas kedepan dalam mengawal pesta demokrasi mendatang benar-benar maksimal. Sehingga Pilpres dapat berjalan sesuai dengan target yang diinginkan.
Selanjutnya Sudjak juga meminta, agar seluruh angota Linmas dapat berfungsi sebagai pelindung dan menyelamatkan masyarakat, selain mengawl suksesnya pemilu presiden dalam bulan juli mendatang. “Kedepan, Linmas mendapat tugas yang sangat berat, selain mengawal Pilpres, Linmas harus mampu menjaga dan melindungi masyarakat dari bencana, mampu menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat” ujarnya.
Sudjak juga berharap agar Linmas kedepan lebih meningkatkan kemampuan , pengetahuan, kesiagaan, dan antisipasinya dalam menghadapai segala potensi dan indikasi timbulnya gangguan kamtibmas di masyarakat. Bahkan , dalam menghadapai Pilpres mendatang, yang kemungkinan terjadi kenaikan suhu politik, serta potensi ganguan ketertiban masyarakat , Untuk itu semua anggota Linmas tidak mudah termakan oleh provokasi yang mampu mengacaukan situasi kamtibmas (Sar)



Baca Selengkapnya...

5.06.2009

BEDAH RUMAH TNI,BUPATI LETAKKAN BATU PERTAMA

Walau sempat jadi polemik , mengenai boleh tidaknya TNI diberi pekerjaan sebagai pelaksana Bedah rumah, bahkan kasusnya masih jadi perhatian sebagian besar Lembaga Swadaya masyarakat, tapi kini justru TNI memperoleh keperayaan dari Gubernur Jawa Timur, yang diwujudkan dengan penanda tanganan MOU antara Gubenur jawa Timur Dr.H. Soekarwo,.dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI SuwarnoDi Jember bedah rumah TNI sejumlah 1000 unit , pembukaannya dilakukan oleh Bupati Jember Ir.MZA Djalal, di lapangan Bintoro, kamis,8/5. Dalam sambutannya, Bupati Djalal menyampaikan rasa syukurnya atas berkah yang diterima oleh rakyat Jember. Dan saat ini, rakyat yang memiliki rumah tidak layak huni, bakal dilakukan pembedahan, dan itu semua dilakukan oleh TNI. Kepada masyarakat sekitar, Bupati berharap agar meeka juga ikut cawe-cawe bukan justru jadi penonton. Pak Tentara itu jauh-jauh berusaha untuk membantu msayarakat Jember, untuk itu bantu juga Pak tentara “ ujarnya.
Selain itu, Bupati juga sempat melakukan pemasangan batu pertama dalam pembenahan rumah janda tua yang bernama Mbok Tania, 67. Disana Bupati sempat berdialog dengan si janda tua tersebut kemudian memasang batu mereah sebanyak 3 buah, kemudian diikuti oleh Dandim Jember letkol Arm Totok Suhartono.(*)



Baca Selengkapnya...

5.01.2009

HARDIKNAS , JEMBER BERTABUR PRESTASI

Peringatan Hari Pwendidikan nasional yang digelar, sabtu 2/5 tampaknya jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. hal ini terlihat dari banyaknya prestasi yang berhsil diraih putra-putri terbaik jember. beberapa siswa yang berasal dari sekolah-sekolah favorit, seperti SMA Negeri 1 , SMPN 3 Jember , SD Jember Lor 3 dan SD Alfurqon, mereka menjadi biontang yang kian menyinari Jember di sektor pendidikan. Menteri pendidikan Nasional Prof Bambang Sudibyo, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Bupati j


Baca Selengkapnya...

tika,dan sepasang janur kuning

Tika, .....
Ketika Kutangkap wajahmu, yang tersisa hanya bau resah parfummu.
Dan Ketika kutangkap lekat mata elang itu
Ada sebuah harapan yang asa.Tika.....
daun yang dulu kemuning, kini mulai bangkit dan kutangkap janur-janur itu muali menguning
Tika...,
masihkah ada gemertak jantung kitamenyatu. Masihkah ada desiran darah kita menyatu.
Tika..., kini kakiku mulai melangkah
meniti jalan menuju humah yang kau siapkan.
kaki -kaki keras ini, enggan menyapa kerikil-kerikil tajam.
Yang membuat jalinan cinta kita mulai meradang.
Sementara...jari-jari tanganmu, masih terasa begitu nikmat didadaku. (Yang Mencintaimu )


Baca Selengkapnya...

  © Klik Duniaku Ch3ru_Pastyle 2009

Back to TOP