4.01.2009

DIBALIK BAJU TANTE RISMA

Sebut saja namaku Hans, 26. Aku berasal dari Kota Atlas, Semarang. Kehadiranku di kota suwar-suwir ini , karena perusahaanku bekerja menempatkanku di kota kecil yang kabarnya dipenuhi ABG-ABG "kinukan". Makanya, pertama kali aku nyampai, yang kucari adalah info, dimana aku dapat mencari anak-anak haus seks itu.

Sore itu aku seperti biasa kongkow-kongkow di beranda depan rumah kosku. Induk semangku kebetulan lagi nggak ada dirumah, aku hanya berempat dengan kawan-kawan sekosku. Lagi asyik-asyiknya cengkerama, tiba-tiba aku ingat kalau sore ini aku harus menghubungi Tante Risma, pengusaha sukses mitra Bosku. katanya sich, Tante Risma itu selain cantik, kaya, juga sering berpenampilan seksi, makanya aku ngebet banget untuk menemui si Tante cantik itu.

"Halloo, selamat sore bu, saya Hans, dari PT Morat-marit, saya diminta Pak Teguh untuk menghubungi Ibu, " kataku. " Oh ... iya dik, hampir aku lupa lho. Ini saya punya kolega di jember,rencananya mau titip sampel barang untuk dipromokan, nanti kalau dik Hans pulang tolong dibawa ya. Namanya, Bu Tika, itu lho rumahnya di seputar kampus Mastrip," katanya bersemangat. " baik bu, mungkin ada yang lain, " jawabku. " Wach nggak ada dik, tapi gak ngrepoti kan ? ,
" Tidak bu, nanti saya antar kerumah Ibu di Surabaya , " kataku.

Jumat sore seperti biasa aku bergegas pulang, aku kepengin segera ketemu ama Tante Risma, wanita cantik yang selalu membayangi tidurku. Dengan berbekal barang titipan dari Bu Tika, aku punya sarana untuk bisa bertemua dengan wanita yang selalu kurindukan. " Selamat malam mbak, apa disini rumah bu Risma " tanyaku pada pembantu yang membukakan pintu. " Wach bener mas, tapi ibu lagi ada meeting dikantornya, mungkin ada yang bisa saya bantu " kata pembantu tadi. " Wach ini lho saya dititipi oleh temennya ibu yang ada di jember, tapi saya harus ketemu ibu, gimana ya. " kataku memastikan. " Gini aja mas, besuk pagi kembali aja, sekitar jam 9 pagi, biasanya ibu masih ada di rumah " jawabnya. " Ok, lah mbak, tapi sampaikan yach, kalau ada Hans dari jember " kataku.

Diatas mobil tumpangan,sengaja aku rebahkan tubuhku yang penat, aku harus ketemu sama si wanita cantik itu. harus.... Sungutku. " Bener saja, pagi itu aku sudah nampak rapi. Dengan Jeans baruku, dipadu kaos putih bersih bergambar Pantai papuma, aku tampak percaya diri. Tak luipa sebungkus sigaret meek " Marllboro " merah menjadi senjata pelengkapku dalam menghadapi perempuan cantik yang sudah mulai merangkak setengah tua. " yach , paling tidak umur tante Risma tidak terpaut dengan umur mamaku, tapi di usia seperti itu perempuan semakin matang, dan jika menginginkan sesuatu yang dulu mampu membuatnya melayang, pasti deh banyak upayanya. Termasuk pagi itu, aku dan Tante Risma bertemu dengan suasana yang lain, terbebas dari suasana kerja. Aku menjadi diriku sendiri, demikian juga dengan tante Risma, dia menjadi perempuan matang yang sudah terlalu lama tidak mendapat belaian dari laki-laki.

Pagi itu, suasananya cukup mendukung, di rumah tante Risma, hanya tinggal Mbak Yem, 24 pembantu yang kemarin malam membuka pintu ketika aku datang pertama kali. Tidak ada oranmg lain, malahan ketika aku mulkai masuk untuk menunggu tante Risma, mbak yem dengan cekatan membuatkan minuman dan manakan kecilnya. lalu tak lama lagi, dia sudah rapi untuk berangkat belanja.

Tak seberapa lama,tante Risma keluar, perempuan itu bener-bener cuantik. Tubuhnya yang semampai, dibalut dengan baju merah pink, akaua semakain takju ketika tante risma duduk dihadapanku, rok sepannya begitu padat membalut tubuhnya yang sintal.
Siapapun bakal mengakui , kalau tante Risma memang seksi.
Tak selang seberapa lama, aku dan tenate terlibat dalam pembucaraan yang semakin asyik, walanya bebicara pekerjaan, namun lama-lama aku dan tante sudah

Baca Selengkapnya...

BBJ PAKSA JEMBER SEMAKIN BERSOLEK



Pelaksanaan Bulan Berkunjung ke Jember memang masih bulan agustus mendatang, namun gesahnya mulai menggema. Beberapa sudut jalan di kota suwar-suwir itu kini mulai dipenuhi berbagai asesoris, sayangnya pemasangannya tidak memperhatikan hal-hal yang paling prinsip, yakni kepentingan anak-anak.

Jember kali ini, berbeda dengan Jember beberapa tahun lalu. Dulu, kalau berkunjung ke Jember, orang akan mudah jenuh, tapi kini, kota yang dipimpin suami Sri Wahyuni itu mulai tampak lebih menarik. Di sudut kota, tepatnya dialun-alun Jember sudah mulaqi tertata apik. Beberapa Pedagang Kaki Lima yang duku kumuh, kini mulai dibuatkan tempat yang representatif, hingga masyarakat jember tak enggan lagi untuk sekedar kongkow-kongkow, tak hanya itu, kini diluar alun-alun kota sudah dipenuhi lampu-lampu dengan cahaya terang. Hingga banyak anak-anak kecil yang memanfaatkannya untuk bermain bola.

Tidak itu saja, di sudut-sudut jalan, mulai Trunojoyo, sampai Jalan Gajah mada, juga tampak terang. Dipinggiran jalan banyak pedagang kaki lima yang berjualan aneka penganan,menambah semarak jember di malam hari.

JENGKEL ABG MESUM
Kusnoto, 45. Warga Jember yang selala memanfaatkan alun-alun kota untuk referesing bersama keluarganya , mwengatakan, kalau sejak beberapa tahun ini Jember semakin cantik, ini semua berkat kerja sama semua masyarakat. Dirinya tidak pernah melewatkan waktu bersdama keluarganya untuk sekedar makan malam di alun-alun,namun dia juga risih kalau ada anak-anak muda yang pacarannya berlebihan, apa lagi peetugas Sat Pol PP sama sekali tidak pernah menegur mereka, padahal ini tempat umum, kan nggak enak, banyak anak-anak kecil yang juga bersama orang tua mereka. "Sebenernya asyik mas kita di alun-alun bersama keluarga,m tapi sayang beberapa bulan terakhir ini dipenuhi ABG yang pacarannya keblablasen, ngeri dech mas " katanya.

Sementara, salah seroang petugas Sat Pol PP keetika dikonfirmasi banyaknya ABG yang berpacaran dengan gaya yanag kelewat membenarkan, namun dia bersama kawan-kawannya tidak bisa berbuat banyak, maklum itu sudah gaya pacara mereka , gaul "katanya

Baca Selengkapnya...

BBJ , JADIKAN JEMBER


Baca Selengkapnya...

  © Klik Duniaku Ch3ru_Pastyle 2009

Back to TOP