7.20.2009

PANJAT PINANG SEDOT PULUHAN RIBU PENONTON

Pelaksanaan lomba panjat Pinang yang dilaksanakan di alun-alun kota Jember, minggu 19/7 lalu ternyata mampu menyedot perhatian puluhan ribu penonton. Acara yang digelar dalam rangakain Bulan berkunjung Ke Jember tersebut sudah dinantikan oleh mayarakat jember sejak paagi hari. Pantauaan Media ini dilapangan menunjukkan, masyarakat yang berdatangan dari berbagai wilayah kecamatan sudah memenhuhi alun-alun Jember sejak pukul 05.30 WIB. Mereka dengan begitu antusias ingin menyaksikan pelaksanaan Lomba Panjat Pinang yang diperebutkan oleh para pemburu hadiah.
Ada yang menaruik dalam pelaksanan lomba tahun ini, selain agak tertib karena sudah dipasangnya pagar pengaman, Loma kali ini juga disediakn bagi keluarga TNI/POLRI dan Sat Pol PP. untuk tiga peserta ini sempat menjadi guyonan penonton, khususnya peserta dari Polri. Mereka walau dengan jumlah anggota yang cukup banyak, ternyata sampai perlombaan menjelang berkahir belum juga mampu menuntaskan lomba. baru setelah dibantu beberapa peserta umum, hadiah bisa direbut. Selain itu, dalam pelaksanaan kali ini banyak jajanan pasar yang disediakan panitia, hal ini sesuai dengan himbauan bapak bupati Djalal dalam acara Bedah potensidi kelurahan Jumerto beberapa saat sebelumnya.
Yuni, 23 kepada media ini mengatakan, bahwa dirinya berasal dari kota Lumajang. Mendengara da Lomba panjat Pinang yang digelar di alun-alun dirinya bersama orang tuanya sengaja datang seharuis ebelumnya. maklum, selain liburan , dirinya juga sudah kepengin menyaksikan langsung bagai mana pelaksanaan lomba itu. Dia juga menyebutkan, tahun ini dirinya bersama keluarga besarnya sengaja datang ke Jember untuk melihat BBJ.
Dia juga mengatakan, kalau sebenarnya dirinya sudah mendengar adanya BBJ sejak dua tahun lalu, namun baru kali ini bisa hadir. Malahan, dirinya juga bakal datang lagi saat pelaksanaan Jember fashion Carnaval.

Dandim Ikut Tegang.
yang menarik, bukans aja peserta dan penonton dari kalangan umum yang tegang melihat jagoannya menaiki pinag yang telah dilumuri pelicin, Dandiim 0824 Letkol ARM Totok Suhartono[un ikut tegang, ketika anak buahnya yang berjumlah puluhan orang itu belumjuga berhasil naik kepuncak. Bahkan, waktu yang dilaluipun sudah cukup panjang. " Ayo..., terus-terus dibantu kawannya itu " ucapnya memberis emangat. (Ar)

Baca Selengkapnya...

SERTIFIKASI BUKAN PENGHARGAAN

Sertifikasi tampaknya sudah mulai berubah maknanya. Jika diawal pelaksanaan sertifikasi itu ruhnya merupakan penilaian atas profesionalisme seorang guru, atau dosen, kini ruh itu mulai bergeser menjadi sebuah penghargaan. lucunya, penghargaan itu bukan dikeluarkan oleh pejabat yang memiliki kewenangan dalam pemberiaan sebuah penghargaan, namun justru hanya dilakukan oleh Pejabat seingkat Kepala UPT. Sumber media ini dilapngan menemukan, bahwa sertifikasi yang terjadi di kecamatan Kalisat tampaknya perlu ditinjau kembali keberadaannya. Sebab, sertifikasi yang diberikan kepada beberapa oknum guru, diduga tidak lagi didasarkan dari prestasi atau profesionalisme guru itu sendiri, namun hanya sebuah reward yang diberikan kepala UPTD kepada guru yang menmgajar di sebuah sekolah yang direncanakan sebagai sekolah rintisan setandart Nasional.
Seperti yang diketemukan wartawan media ini data yang cukup meragukan atas usulan sertifikasi bagi guru-/kepala sekolah yang ada di kecamatan kalisat. Dari hsail seleksi yang dilakukan panitia, telah mengajukan usulan kepada Dinas pendidikan sebanyak 83 orang. Seleksi itu sudah didasarkan atas prestasi kerja, senioritas, dan kepangkatan. Mereka telah disusun secara berurutan sesuai dengan ketentuan.
Dari data usulan yang disampaikan kepada Dinas pendidikan, maka dari dinas pendidikan diperoleh jawaban bahwa ada 39 nama yang disusulkan telah disetujui, dan itu resmi ditanda tangani oleh kepala Dinas pendidikan. namun, tak berapa lama, muncul informai tambahan, bahwa Kecamatan kalisat mendapat tambahan kuota sebanyak 14 orang. Ysng 13 orang dari Kecamatan Kalisat, 1 orang dari kecamatan lain.
Munculnya kuota tambahan itu sempat menggegerkan para guru yang sejak awal sudah masuk dalam nominasi. Hal itu dikarenakan, tambahan kuota bagi guru-guru yang disetujui untuk menguikuti sertifikai tersebut ternyata tidak diambilkan sesuai dengan urutan daftar semula. Mreka justru diambil dari nomor-nomor yang jauh dari urutan, bahkan ada yang tidak masuk daftar usulan. Inilah yang kemudian membuat guru-guru berang. namun, keresahan mereka sama sekali tidak mendapat perhatian dari Kepala UPTD stempat H.Abd Gani.
Bahkan kepada wartawan media ini, Gani mengatakan bahwa keputusan itu bukan lagi kewenangannya tapi kewenangan dinas. Dan ketika disinggung mengenai beberapa oknum guru yang lulus seleksi ternyata bukan dari daftar usulan, pria yang mulai dijauhi oleh para guru itu tetap bersikukuih bahwa itu bukan lagi kewenangannya " maaf mas, kami tidak memiliki kewenangan untuk menjawab, semua itu jadi keputusan dinas, maaf mas " ujarnya.(Sar)



Baca Selengkapnya...

  © Klik Duniaku Ch3ru_Pastyle 2009

Back to TOP