8.29.2009

Derita Diawal Ramadan , 7 Rumah Ludes Terbakar

Takdir, rejeki, dan jodoh itu kuasa Allah, tak ada manusia yang mampu mengambil peran absolute tersebut. Demikian juga dengan peristiwa kebakaran yang menimpa 7 rumah, warga yang terletak didusun Sumber kokap timur, desa Jambe arum, Kecamatan Sumberjambe. Mereka meratapi musibah yang diterimanya diawal Ramadan, hingga selain membuat mereka tak bisa menjalankan ibadah secara utuh, nasib merekapun sangat memprihatinkan, walau harta bendanya ludes terlalap sijago merah, namun sampai saat ini bantuan dari pemerintah belum juga datang, ang ada hanya dari bantuan pribadi Kepala Desa setempat.Sorot yang meninjau langsung korban kebakaran , ikut meneteskan air mata, ketika seorang anak usia sekolah, harus menangis ketika dirinya nggak bisa sekolah, buku , tas dan seluruh peralatan sekolahnypun habis, Kepada Sorot, anak itu berharap bisa sekolah , dan memiliki peralatan sekolah lagi “ Saya ingin sekolah lagi pak, tapi buku saya habis terbakar “ ujarnya sambil menangis..
Informasi yang didapat dilapangan menyebutkan bahwa api berasal dari rumah P.Im. Saat itu, minggu, 23 Agustus 2009, sekitar pukul 06.00 Wib, tiba-tiba muncul api dari rumah P.Im, dalam waktu singkat, api kemudian menjalar kebeberapa rumah yang ada disekitar rumah P.Im, akibatnya, msyarakat yang sebagain msaih disibukkan dengan aktivitas disawah, tak mampu mengendalikan amukan si jago merah, hingga meludeskan 7 rumah warga sekitar. Walau tak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai dua ratus juta rupiah. Ketujuah korban yang rumahnya ludes terbakar adalah, :
1. Samideh alias P.Prianto kerugian ditaksir mencapi Rp 23.000.000,-
2. Tamin P.Im Rp 35.000.000,-
3. Sugik Rp 22.000.000,-
4. P. Hamidi Rp 21.000.000,-
5. Lasar P. Hamidah Rp 35.000.000,-
6. B. Hj Ahmad Rp 35.000.000,-
7. Fadilah P. Surur Rp 23.000.000,-

Kepala Desa Jambe arum Muchit Cahyono membenarkan kalau warganya menhalami musibah kebakaran, ada 7 rumah yang jadi korban, dan kerugian sekitar Rp 200 juta rupiah . Selanjutnya, dia mengatakan, kalau sampai hari keempat belum juga ada bantuan dari luar, hanya bantuan dari masyarakat sekitar dan dari dirinya saja. Itupun belum bisa mencukupi kebutuhan untuk mereka, hanya sekedar untuk memenuhi biaya selama beberapa hari saja. Dan ketika disinggung mengenai bantuan dari Pemkab atau Kecamatan, Muchyid pun enggan berkomentar untuk itu. Rasanya ada sesuatu yang ia simpan , entah apa (Jum)





Baca Selengkapnya...

BERJUANG BANGUN JALAN, MAJUKAN PENDIDIKAN

Sungguh mulia cita-cita yang dimilikinya, dilator belakangi rendahnya sumber daya manusia didesanya, Muchyit berobsesi untuk membangun sarana jalan, demi memajukan pendidikan. Sayang, keinginan pria yang baru setahun menjabat sebagai Kepala Desa tersebut, belum memperoleh dukungan yang maksimal dari instnasi terkait, akibatnya sangat fatal, pendidikan yang kini menjadi sekala prioritas dalam program pembangunan Pemerintahan Bupati Ir.MZA Djalal belum mampu berkembang sesuai dengan keinginannya.Namun, bukan Muchyit , kalau tidak ada upaya untuk mengetuk peratian pemerintah. Dengan berbagai cara termasuk bekerja sama dengan media, dirinya berharap agar apa yang menjadi obesinya mendapat dukungan, jika tidak dari Pak Bupati, Kepala Dinas pendidikan , Kepala Bina Marga, minimal ada upaya dari Camat setempat untuk membantu terlaksananya cita-cita membeaskan rakyatnya dari keertinggalan .
Jambe arum, merupakan desa yang terletak wilayah bagian ujung ditimur laut arah dari Jember, letaknya sebenarnya tidak cukup jauh dari kota Kecamatan, hanya sekitar 5 Km, namun perkembangan pembangunan , khususnya sarana infrastruktur dan pendidikan masih sedikit kalah jika dibandingkan dengan beberapa desa yang ada di Kecamatan Sumberjambe. Kekuarangan ini tidak menjaikan kendala bagi ustad satu itu, justru dijadikan energi yang cukup besar untuk bergerak, keluar dari kesulitan. Berbekal kondisi alam yang sedikit mendukung, pria murah senyum tersebut kemudian mencoba untuk mencari jalan keluar, mulai mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun desa dan pendidikan, dia terus bergerak, mewujudkan impiannya.
Sorot yang menemui dikantornyapun diajak untuk berdiskusi, dan melihat secara langsung kondisi jalan yang sangat parah, padahal hanya melalui akses jalan itulah, anak-anak harus menuju sekolah mereka. Jika musim kemarau, tidak banyak masalah yang dihadapi, namun jika sudah musim penghujan, jalan menjadi sulit untuk dilalui, jangankan anak-anak yang mau sekolah, guru dan yang lainnyapun enggan untuk melewati jalan tersebut, akibatnya sangat fatal, banyak anak-anak dan guru yang tidak masuk sekolah, hingga wajar kiranya kalau pendidikan di Desa Jambe arum masih jauh tertinggal dari desa lain ya. “ coba lihat mas, ini jalan yang saya maksud, bagai mana rusaknya jalan ini, dan kalau hujan, jangankan anak-anak, orang tuapun malas melewati, hingga banyak anak yang mbolos sekolah “ ujarnya.
Hal sama juga disampaikan P.No, Kasun desa setempat. Menurutnya, sejak lama desa Jambe arum ini ingin mewujudkan keinginannya memperbaiki jalan menuju sekolah itu, tapi masih belum memiliki anggaran yang cukup, sementara masyarakat sangat berharap, masalah jalan bisa diselesaikan. Ditempat terpisah, Tosi, alias P. selfi membenarkan apa yang dimaksud oleh Pak Kasunnya, bahkan dirinya sudah sering diajak rembug untuk membangun bersama, tapi sampai saat ini belum juga, manurutnya banyak factor yang menyebabkan kenapa jalan itu belum diperbaiki, selain masyarakat disini ekonominya masih susah, belum ada rasa ikut memiliki dari Perusahaan- perusahaan yang ada disini.
Tampaknya apa yang disampaikan P.Selfi diamini oleh Abdul Azis, salah seorang anggota LSM Bongkar, di Sumberjambe. Menurutnya, perusahaan yang berada diwilayah Desa jambe arum itu besar-besar seperti LDO, dan Perhutani, mana disana sering lewat truck-truck besar mengangkut kayu atau hasil kebun lainnya. Untuk itu, seharusnya ada pendekatan dari Camat ke Perusahaan-perusahaan itu untuk diajak membahs bagai mana sebaiknya dalam membangun jalan itu. “ Ini sebenarnya bisa dilakukan kalau semua pihak mau ikut memikirkan, mulai Pemeintah Kabupaten melalui Camat setempat, bisa juga perusahaan-perusahaan itu menyisihkan sebaian keuntungannya untuk membantu perbaikan jalan terdsebut “(Jum)




Baca Selengkapnya...

  © Klik Duniaku Ch3ru_Pastyle 2009

Back to TOP