Aku terlahir dikota kecil nan tandus, tepatnya di kota Reog Ponorogo. Ya daerah tandus. Kondisi itulah yang membuatku menjadi keras, dan sensitif. Sebagai anak ke enam dari delapan bersaudara. membuat aku tak sempat mendapat perhatian dari kedua orang tuaku. Bapakku tentara, aku didik dengan disiplin ketat. Aku hampir saja tidak bisa menyelesaikan pendidikanku, jika saja Allah tidak memperjalankanku untuk diangkat anak oleh tanteku di Jember. Di kota suwar-suwir itulah aku tumbuh, dan berkembang, sampai aku mampu meraih gelar sarjana, menjadi suami dan bapak dari anak-anakku.
Perjalanan hidupku benar-benar pahit, untuk bisa seperti sekarang ini,aku harus bertarung dengan kerasnya kehidupan. Alhamdulillah, kini aku sangat bahagia dengan apa yang telah diberikan Allah padaku. terimakasih ya Allah, engkau telah beri kemudahan bagiku, kini hanya padamu aku memasrahkan perjalanan hidupku.
0 komentar:
Posting Komentar