BERJUANG BANGUN JALAN, MAJUKAN PENDIDIKAN
Sungguh mulia cita-cita yang dimilikinya, dilator belakangi rendahnya sumber daya manusia didesanya, Muchyit berobsesi untuk membangun sarana jalan, demi memajukan pendidikan. Sayang, keinginan pria yang baru setahun menjabat sebagai Kepala Desa tersebut, belum memperoleh dukungan yang maksimal dari instnasi terkait, akibatnya sangat fatal, pendidikan yang kini menjadi sekala prioritas dalam program pembangunan Pemerintahan Bupati Ir.MZA Djalal belum mampu berkembang sesuai dengan keinginannya.Namun, bukan Muchyit , kalau tidak ada upaya untuk mengetuk peratian pemerintah. Dengan berbagai cara termasuk bekerja sama dengan media, dirinya berharap agar apa yang menjadi obesinya mendapat dukungan, jika tidak dari Pak Bupati, Kepala Dinas pendidikan , Kepala Bina Marga, minimal ada upaya dari Camat setempat untuk membantu terlaksananya cita-cita membeaskan rakyatnya dari keertinggalan .
Jambe arum, merupakan desa yang terletak wilayah bagian ujung ditimur laut arah dari Jember, letaknya sebenarnya tidak cukup jauh dari kota Kecamatan, hanya sekitar 5 Km, namun perkembangan pembangunan , khususnya sarana infrastruktur dan pendidikan masih sedikit kalah jika dibandingkan dengan beberapa desa yang ada di Kecamatan Sumberjambe. Kekuarangan ini tidak menjaikan kendala bagi ustad satu itu, justru dijadikan energi yang cukup besar untuk bergerak, keluar dari kesulitan. Berbekal kondisi alam yang sedikit mendukung, pria murah senyum tersebut kemudian mencoba untuk mencari jalan keluar, mulai mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun desa dan pendidikan, dia terus bergerak, mewujudkan impiannya.
Sorot yang menemui dikantornyapun diajak untuk berdiskusi, dan melihat secara langsung kondisi jalan yang sangat parah, padahal hanya melalui akses jalan itulah, anak-anak harus menuju sekolah mereka. Jika musim kemarau, tidak banyak masalah yang dihadapi, namun jika sudah musim penghujan, jalan menjadi sulit untuk dilalui, jangankan anak-anak yang mau sekolah, guru dan yang lainnyapun enggan untuk melewati jalan tersebut, akibatnya sangat fatal, banyak anak-anak dan guru yang tidak masuk sekolah, hingga wajar kiranya kalau pendidikan di Desa Jambe arum masih jauh tertinggal dari desa lain ya. “ coba lihat mas, ini jalan yang saya maksud, bagai mana rusaknya jalan ini, dan kalau hujan, jangankan anak-anak, orang tuapun malas melewati, hingga banyak anak yang mbolos sekolah “ ujarnya.
Hal sama juga disampaikan P.No, Kasun desa setempat. Menurutnya, sejak lama desa Jambe arum ini ingin mewujudkan keinginannya memperbaiki jalan menuju sekolah itu, tapi masih belum memiliki anggaran yang cukup, sementara masyarakat sangat berharap, masalah jalan bisa diselesaikan. Ditempat terpisah, Tosi, alias P. selfi membenarkan apa yang dimaksud oleh Pak Kasunnya, bahkan dirinya sudah sering diajak rembug untuk membangun bersama, tapi sampai saat ini belum juga, manurutnya banyak factor yang menyebabkan kenapa jalan itu belum diperbaiki, selain masyarakat disini ekonominya masih susah, belum ada rasa ikut memiliki dari Perusahaan- perusahaan yang ada disini.
Tampaknya apa yang disampaikan P.Selfi diamini oleh Abdul Azis, salah seorang anggota LSM Bongkar, di Sumberjambe. Menurutnya, perusahaan yang berada diwilayah Desa jambe arum itu besar-besar seperti LDO, dan Perhutani, mana disana sering lewat truck-truck besar mengangkut kayu atau hasil kebun lainnya. Untuk itu, seharusnya ada pendekatan dari Camat ke Perusahaan-perusahaan itu untuk diajak membahs bagai mana sebaiknya dalam membangun jalan itu. “ Ini sebenarnya bisa dilakukan kalau semua pihak mau ikut memikirkan, mulai Pemeintah Kabupaten melalui Camat setempat, bisa juga perusahaan-perusahaan itu menyisihkan sebaian keuntungannya untuk membantu perbaikan jalan terdsebut “(Jum)
0 komentar:
Posting Komentar