3.18.2009

Hanung Prijobodo, Arsitek Yang Ingin Mengabdi Untuk Rakyat

Calon legislative satu ini, memang tidak terlihat seperti calon –calon lainnya. Sejak awal dia sudah berniat ingin membangun Jember dengan caranya sendiri.


Konsep membangun Jember Untuk Kesejahteraan Rakyatpun mulai dibuatnya. Tak jarang dia harus banyak berdialog dengan rekan-rekannya sesama arsitek, ataupun dengan rekan bisnisnya. Yang dibahas tidak ada lain yaitu, Membangun Jember dengan Payung Hukum yang Jelas. Maksudnya, dia ingin Jember memiliki auturan-aturan yang membackup pembangunan itu sendiri, Jember membangun dengan kerangka yang jelas, dan didukung oleh aturan yang jelas, sehingga kearah mana pembangunan itu bisa diketahui secara pasti.

Sebagai caleg dari Partai Hati Nurani Rakyat ( HANURA), Sejak awal dirinya harus berjuang ekstra keras. Pangkalnya, dia terlahir bukan dari latar belakang politik, pria beranak dua ini punya keinginan kuat eksis di jalur politik. Buktinya, ketika ditawari jadi angota DPRD dari Partai Hanura, suami Ratna Ika Tanti ini, tak sedikitpun menolak, walaupun saat itu dia berada bukan pada nomor urut pertama. Kini, setelah ada perubahan mendasar tentang aturan mainnya, dia semakin intens melakukan lobi-lobi dengan berbagai kelompok.

Sebagai seorang pebisnis, Hanung menilai Jember sebenarnya bisa menjadi lebih hebat dari kota-kota lainnya, jika Wisata di Jember digarap serius. Pemerintah tidak perlu kawatir kalau Pariwisata di Jember tidak jalan. Tinggal, bagai mana pemerintah nantinya mampu memfasilitasi apa yang dibutuhkan saja.

Dia juga menjelaskan, kalau Membangun Jember menjadi kota Pariwisata itu tak bisa sendiriaan, Pemerintah perlu pihak-pihak yang memiliki korelasi dengan dunia Pariwisata, seperti Agen Travel, Hotel-hotel, dan beberapa kelompok jasa lainnya. Namun demikian, pemerintah perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, hingga wisata itu nantinya menjadi lebih menarik, aman, dan nyaman.

Pendidikan Terjangkau.
Selain piawai mendesain rencana pengembangan kota Jember, Hanung yang juga seorang arsitek ini ternyata piawai juga berbicara pendidikan. Menurutnya, pendidikan di Jember belum memihak pada rakyat kecil. Padahal, setiap tahunnya Pemerintah mulai pusat , propinsi sampai daerah selalu menaikkan anggaran pendidikan, tapi kenapa sampai saat ini Pendidikan belum mampu berpihak pada orang miskin. Dia berharap, pendidikan berjalan sesuai dengan ruhnya, yakni ruh pendidikan, tidak berjalan pada arah yang lain.

Dia juga sedih ketika melihat masih banyak masyarakat miskin yang harus drop out karena tidak mampu memenuhi biaya pendidikannya. Dia juga tak ingin lagi, arah pendidikan berubah kearah profit oriented , namun dia berharap pendidikan selain harus memenuhi setandar kualitas, juga harus bisa dinikmati masyarakat miskin.

Dia juga heran dengan apa yang terjadi di dunia pendidikan. Dengan anggaran yang selalu digelontor, ternyata Dinas dengan karyawan paling banyak tersebut tidak mampu menghabiskan anggaran sesuai dengan peruntukkannya. Ini dapat dilihat dari sisa anggaran yang selalu cukup besar di Dinas Pendidikan. Untuk itu, dirinya ingin, pemerintah bersama DPRD nantinya membuat sebuah Formula yang mampu menjadikan Pendidikan bisa terjangkau bagi rakyat miskin.(*)

0 komentar:

  © Klik Duniaku Ch3ru_Pastyle 2009

Back to TOP