Suhu politik Memanas Parpol dan Caleg Rapatkan Barisan
Suhu Politik di Kabupaten Jember mulai memanas, sehari menjelang dilaksanakannya kampanye bagi para calon anggota Legislatif, suhu politik terlihat mulai berubah.
Dimana-mana , disudut kota, mulai tampak beberapa orang memasang baliho dan memperbaiki atribut partai yang rusak.
Sajali, calon Legislatif dari Partai Golkar mengatakan, kalau suhu politik mulai memanas,ini terlihat dari semakin intensnya pengurus Partai dan calon legislative melakukan berbagai kegiatan sosialisasi. Bahkan, yang dikawatirkan, bukan hanya persaingan antara Partai saja yang dapat memicu ketegangan, namun yang paling menarik adalah persaingan antar calon dari masing-masing Parpol. Bagai mana tidak, upaya mereka untuk mendapat suara sebanyak-banyaknya merupakan sebuah kenyataan yang harus dihadapi, sementara disisi lain, dibeberapa wilayah para petugas baik dari parpol, maupun dari penyelenggara Pemilu belum memberikan sosialisaasi yang maksimal.
Lebih lanjut Sajali menyebutkan, dirinya selama ini banyak mengalami kendala, bukan dari pihak luar, justru kendala itu muncul dari dalam partai sendiri. Untuk itu dirinya sejak beberapa saat lalu, sudah mempersiapkan hal-hal yang bisa terjadi, termasuk menyiapkan beberapa orang khusus untuk mengawasi perilaku para calon , baik dari luar partai maupun dari dalam partainya sendiri.
Sementara, Ketua Patai Hanura Cabang Jember Zaenal Laily,SH.MH ketika disinggung mengenai persiapan partainya dalam menghadapi Pileg bulan April mendatang mengatakan, kalau partainya sejak awal sudah memberikan penjelasan kepada semua caleg agar dapat bekerja secara professional dan saling menjaga etika berpolitik. Bahkan, beberapa saat lalu beberapa calon khususnya calon perempuan sepakat membuat ikrar untuk saling mendukung dan saling menjaga ,tidak saling menjatuhkan satu sama lainnya.
Dia juga menjelaskan bahwa siapa yang bekerja secara baik, dan tidak berjanji muluk-muluk pada rakyat, mereka akan mendapat simpati, sebaliknya jika mereka bekerja tidak sesuai dengan program yang sudah dibuat, mereka bakal ditinggalkan oleh pendukungnya.
Hal sama juga disampaikan oleh Ny Ibnidin Imaniah, menurutnya kampanye yang dilakukannya saat ini adalah yang paling berat, bagai mana tidak, selain harus bersaing dengan para caleg dari partai lain, dirinya harus bersaing dengan calon dari partainya. Hal itu menurut ibu tiga anak tersebut, sistim yang digunakan saat ini berbeda dengan yang lama, saat ini kita menggunakan suara terbanyak, bukan nomor urut lagi. Makanya, persaingan semakin ketat “ Wach serem pak, selain harus bersaing dengan caleg dari partai lain, kami harus bersaing dengaqn caleg dari partai kami sendiri , ini konsekuensi dari sistim suara terbanyak “ ujarnya. (sr)
0 komentar:
Posting Komentar