BBJ JADI BAHASAN 10 PIMPINAN MEDIA
BBJ ternyata tidak saja menjadi masalah bagi beberapa orang, namun sedikitnya 10 Pimpinan redaksi dan beberapa Kepala biro media Regional dan lokalpun ikut ngambek.Gara-garanya, mereka diduga dianggap sebelah mata oleh panitia pelaksana BBJ. Kesepuluh pimpinan Media tersebut, Gangsar Widodo, Pimred Tabloid Sorot, Salim Umar, Pimpred Koran Derap Pembangunan, dan Aep ganda permana, Pimred tabloid jember times dan bebeapa pimpinasn media lainnya yang selama ini selalu bermitra dengan Pemkab jember, Ketidak puasan beberapa pimpinan media lokal dan regional tersebut dipicu oleh sikap Pemkab dalam hal ini panitia yang sejak dilaksanakannya BBJ , hanya menempatkan media lokal sebagai pihak pelengkap
penderita. keberadaan mereka yang selama ini membantu sosialissasi program kegiatan Pemkab termasuk sosialisasi BBJ.dan selalu berada digarda terdepan, namun ironisnya mereka hanya dihargai sangat jauh dari layak, hingga membuat mereka ngambek dan bersiap memboikot kegiatan Pemkab termasuk BBJ.
H.Sofyan, pimpinan tabloid Prestasi kepada wartawan mengatakan, dirinya heran dengan apa yang diputuskan pemkab dalam hal ini panitia BBJ, mereka mau mengeluarkan anggaran ratusan juta rupiah hanya untuk biaya pemasangan iklan dimedia-media Nasional dan internaional , tetapi dampak yang ditimbulkan tidak signifikan, sementara di media lokal dan regional mereka hanya memberi nilai sangat tidak layak, besarnya bekisar antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- saja, padahal dampak yang ditimbulkan akibat sosialisasi mereka sangat nyata.
Untuk itu dirinya bersama seluuruh Pimpinan redaksi media lokal sepakat untuk meminta Sekab jember drs. Djoewito, sebagai ketua Pelaksana BBJ menggelar audiensi. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dan mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami media lokal. padahal, mereka setiap kegiatan Pemkab selalu jadi garda terdepan.
Hal sama juga disampaikan oleh Sumaji, menurutnya tahun lalu dirinya hanya dapat jatah 500 ribu rupiah untuk iklan yang dipasang sebesar 1 halaman, sementara di media lain dirinya medengar ada yang 90 juta, 50 juta dan ada yang 10 juta. Dirinya hanya mohon kebijaksanaan pemerintah kabupaten untuk memberikan porsi kepada media lokal secara proporsional. (*)
0 komentar:
Posting Komentar