Antispasi Pencurian & Perburuan Polhut Dilarang Cuti Lebaran
Kepala balai Taman Nasional Meru Betiri, Ir Herry Subagiadi, MSc kepada wartawan mengatakan, selama puasa sampai lebaran + 7 tidak ada cuti bagi petugas dilapangan, khususnya Polhut. Hal ini ditegaskan Herry demi menjaga kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), sebab kurun waktu tersebut merupakan saat paling rawan perburuan dan illegal logging. Pemburu satwa liar dan pelaku illegal logging mencari lengahnya petugas dilapangan saat mereka cuti. Pihaknya yang kekurangan petugas tidak punya pilihan lain kecuali melarang anak buahnya cuti, khususnya saat mereka piket dilapangan.Dikatakan Herry, bahwa keputusan ini merupakan yang terbaik dalam mengantisipasi kekurangan personil dilapangan, seperti di daerah teluk Bandealit dan Sukamade yang mempunyai kawasan wisata alamnya. Membludaknya pengunjung di Bandealit akan sangat berbahaya kalau tidak dijaga petugas. Mulai dari kemungkinan terjadi kecelakaan di hutan atau pantai, juga kemungkinan perburuan, perambahan hutan atau perusakan hutan.
Tidak Ingin Kecolongan
Pihaknya tidak ingin kecolongan, karena semua itu sudah diantisipasi. Selama ini, hampir tiap tahun saat puasa menjelang lebaran, tindak kriminal dikawasan TNMB selalu menunjukkan tingkat kenaikan. Alasan yang ada beragam, seperti meningkatnya perburuan karena kebutuhan daging meningkat dan harganya relatif tinggi. “Kami tidak mau kecolongan, sehingga petugas dilapangan dioptimalkan dengan menolak segala bentuk cuti yang diajukan. Syukurlah mereka semua bisa memahami kondisi yang ada,” kata Herry.
Sementara illegal logging meningkat, karena banyak orang yang ingin memperbaiki atau membangun rumahnya, sehingga berapapun banyaknya kayu akan laku keras dipasaran. Pelaku hanya berpikir cepat dapat banyak uang untuk sangu lebaran, mereka tidak berpikir apa yang mereka lakukan itu ibarat menabung kehancuran hutan dikemudian hari.
Uniknya pelaku ada juga yang melakukan perambahan hutan, perburuan, dan pencuria telur penyu saat jelang lebaran. Mereka melakukan hanya untuk mencari tambahan sangu untuk berlebaran. Menghadapi ini semua Herry mengaku tidak akan pandang bulu, siapapun yang melakukan dan apapun alasannya jika terbukti melakukan pelanggaran akan diteruskan hingga kemeja hijau. “Hal ini sebagai alat jera, agar mereka tidak melakukan kegiatan semacam itu lagi dikemudian hari,” tambahnya.
Ada sejumlah informasi bahwa dibeberapa titik lokasi di TNMB saat ini sedang meningkat perburuan. Seperti di daerah perbatasan Perkebunan Terbasala, Banyuwangi dengan TNMB. Kemudian didaerah Sanen dan Bandealit, Jember, umumnya pemburu menggunakan alat tradisional. Ini lebih efektif dibanding dengan membawa senjata api rakitan, mudah terdeteksi petugas Polhut. “Dari informasi yang masuk sudah kita antisipasi dan kita tambah petugas yang operasional dititik-titik rawan itu. Sehingga segala kemungkinan kita coba antisipasi,” Kilah Herry.
Tapi bukan berarti semua bisa tertangani oleh petugas, banyak lokasi yang bisa dibilang lepas dari pantauan petugas. Seperti Mulai pantai Teluk Nanggelang, Teluk Pisang, Teluk Kecut, Teluk Manung, Teluk Meru, Teluk Permisan. Daerah-daerah ini tidak mungkin tiap hari terus diawasi, petugas hanya sesekali melintasi lokasi ini.
Sehingga hampir semua lokasi ini tidak terkontrol maksimal oleh petugas, hal ini karena terbatasnya petugas. Disini akan sangat rawan illegal logging dan perburuan, kalau ada yang berburu banteng (Bos javanicus), atau babi hutan (Sus scrova) dan dibawa melalui laut, akan sangat sulit dipantau. “Padahal itu sangat mungkin terjadi, dan saya akui ini yang belum bisa diatasi selama ini,” tambahnya.
Ada yang membanggakan dengan masyarakat sekitar hutan, mereka sudah banyak yang mulai sadar untuk memberikan informasi kalau ada kejadian. Seperti adanya pemburu yang masuk kawasan, kadang petugas sedang lengah, tapi informasi dari warga seringkali sangat membantu petugas dilapangan. Sehingga pemburu maupun illegal logging bisa digagalkan atau ditangkap oleh petugas. “Saya bersyukur belakangan ini banyak informasi dari warga pinggiran hutan yang berpartisipasi. Sehingga banyak kejadian yang bisa ditindak lanjuti oleh petugas Polhut,” kata Herry. (dew)
0 komentar:
Posting Komentar