DJOEWITO MASUK LAGI , BURSA SEKKAB MULAI MEMANAS
Senin, 11/8 lalu, Jember kembali ramai dengan pemberitaan, bukan oleh hangatnya pemberitaan Bulan Berkunjung ke Jember , juga bukan munculnya pemberitaan miring seputar BBJ, namun jsutru diramaikan dengan informasi masuknya kembali Sekretaris Kabupaten Jember Drs.H. Djoewito, MM ke rutan kelas II A , setelah turunnya putusan Mahkamah Agung yang memberikan hukuman 2 tahun penjara dan denda kepadanya. Informasi yang berkembang, Kejaksaan bakal menjemput pria ganteng itu sekitar jam 9.00 Wib dihari itu, namun, entah apa yang menjadi pertimbangan , ternyata Pak Djoewito, justru berangkat sendiri menuju Lapas, dengan diantar oleh Istri dan anaknya.Kabar masuknya kembali Djoewito yang diluar waktu yang ditentukan sempat membuat beberapa wartawan yang ngepso di Pemkab Jember kelabakan, padahal sejak pukul 8.00 Wib beberapa wartawan sudah terlihat nongkrong di :Lobi bawah, ada juga yang rencananya akan ngepos di rmuah pak Sekkab, namun semua ternyata harus gigit jari, setelah salah seorang pengurus LSM memberikan informasi, kalau pak Djoewito sudah masuk Lapas, dengan diantar sendiri oleh istri dan anaknya. Informasi itu, sekaligus membuat beberapa wartawan langsung ngibrit , melanjutkan buruannya.
Pantauan Sorot di kantor Pemkab Jember , sejak pukuyl 7.30 Wib, kantor Pemkab Jember cukup ramai, beberapa kendaraan Kepala SKPD sudah parker dihalaman belakang, kondisi itu sama persis seperti beberapa hariu sebelumnya, dimana hamper tiap hari Kepala SKPD menggelar rapat, entah apa yang dirapatkan. Di beberapa ruangan juga tidak ada perubahan yang berarti, ramai seperti biasa, terlebih, ketika wartawan Koran ini mencoba untik ikut nimbrung di warung “ Penantian “ milik Bukadi, salah seorang karyawan Pemkab Jember. Disana, banyak orang yang membiocarakan nasib pak Djoewito. Dari pembicaraan itu, rata-rata mreka berempati pada Pak Sekkab, bahkan ada beberapa karyawan yang sempat terlihat edih ketika mendengar pak Djoewito masuk lagi di Lembaga pemasyarakatan. Seperti yang diungkapan salah seorang karyawan Bagian Kepegawaian, menuurut pria yang enggan namanya dikorankan, dirinya sangat terharu jika Pak Djoewito harus kembali masuk menempati sel pengab di lapas, dirinya tidak tega, karena pak Sekkab orangnya baik, dan tidak pernah neko-neko “ Saya sedih mas, bagai mana beliau harus kembali berada di tempat yang sempait dan pengab, padahal beliau orangnya baik dan tidak neko-neko “ ujarnya. .Namun tidak sedikit juga yang bersuara keras, menurutnya, itu sudah resiko jadi pejabat, kalau gak mau nanggung resiko, ya jangan jai pejabat, “makanya jadi pejabat jangan suka korupsi “
Bursa Sekkab Menghangat.
Tampaknya masuknya kembali Pak Djoewito ke Lapas, membuat beberapa pejabat terkotak-kotak, Ada sebagian kelompok yang menginginkan agar posisi Sekkab harus segera diisi agar roda pemerintahan berjalan normal, namun ada juga kelompok yang menunggu perkembangan, “Jangan membicarakan hal--hal yang sensitive dan membuat orang tersinggung”, begitu kata seorang pejabat yang terlkihat loyal pada Pak Sekkab.
Ada juga kelompok lain yang jsutru tidak berpikir mengenai bagai mana nasib Pak Sekkab atau yang lainnya, kelompok ini justru membicarakan berbagai kemungkinan, siapa kiranya yang bakal dipilih Pak Bupati untuk menjadi Sekkab Jember. Sebab, salah satu syarat untuk menjadi sekkab adalah, bias beklerja sama dengan Bupati. Dari sini kemudian muncul beberapa nama yang dianggap layak menjadi pengganti Pak Djoewito. Ada nama Sugiharto, SH. Kepala BKD, ada nama Ahmad Sudiono, Kepala dinas pendidikan, ada Ir.Hariyanto, Kepala Dinas Pedagangan, Ir. Suhardiyanto, Kepala Bapemas Jember, ada Mirfano, Kepala Dinas Koperasi.
Jika diitilik dari senioritas, maka hanya akan mengerucut pada dua nama, yakni Irt. Hariyanto, Kepala Dinas Perdagangan, dan Ir. Suhardiyanto, Kepala bapemas. Kedua pejabat tersebut, selain memiliki pengalaman cukup, mereka juga sudah pernah menjabat dua kali pada eselon II, bahkan kalau tidak keliru, untuk Ir. Hariyanto, pernah menjabat sebagai Kepala PU, Kepala Bapekab, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perdagangan, sementara untuk Ir. Hardiyanto, pernah menjabat sebagai Kepala PU Pengairan, Kepala PU Bina Marga, dan Kepala Bapemas. Untuk kompeteter lain seperti Drs Achmad Sudiono, dia baru saja masuk jajaran elit Pemkab Jember, setelah Djalal menjadi Bupati Jember, dan untuk Sugiharto, baru saja menduduki jabatan di eselon II.
Sumber dikalangan Badan kepegawaian Daerah (BKD) menyebutkan, bahwa untuk posisi Sekkab ada aturan yang mengikat, selain itu kita masih belum tahu bagai mana hasil pengajuan PK yang dilakukan pak Sekab, kalau pengajuan itu dikabulkan, maka Pak Sekab bakal kembali lagi, dan kalaupun tidak, masih banyak fase dan syarat yang dibutuhkan untuk posisi seorang Sekab(*)
0 komentar:
Posting Komentar