GANDENG JURNALIS PRO, BAKESBANGPOL GELAR DIALOG KEBANGSAAN
Menipisnya rasa naionalisme dikalangan pelajar dan Mahasiswa, tampaknya cukup menjadikan Badan Ksatuan Bangsa dan Politik ( Bakesbang Pol ) Pemkab Jember gerah. Menggandeng Jurnalis Pro, sebuah komunitas jurnalis di Jember, mereka menggelar dialog Wawasan Kebangsaan Dan Bahaya Narkoba, di Sultan palace Café beberapa saat lalu. Dalam keiata itu dilangsungkan juga soft opening Persid JemberDalam dialog kebangsaan tersebut, pemateri dari Bakesbang Linmas, Drs Hery Widodo,Msi yang diwakili oleh Kabid Hubungan Antar Lembaga di Bakesbang Linmas Pol Drs Gaguk Budi Santoso menyebutkan, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, tampak sekali ada penurunan rasa nasionalisme dikalangan pelajar dan Mahasiswa, baznyak factor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah minimnya pemahaman pelajar akan ajaran-ajaran Nasionalisme yang tertuang didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45, dan pancasila. Ini semua karena minimnya jam pelajaran yang tersedia untuk itu. Selain itu, tidak dimasukkannya pedoman , Pnghayatan dan Pengamalan Pancasila sebagai kurikulum pokok, sehingga tidak ada lagi yang bisa dibangakan atas eksistensi Bangsanya dikalangan pelajar dan Mahasiswa.
Sementara dalam materinya, Drs Heri Widodo menempatkat pluralisme yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sebuah assets yang takterhingga, dan merupakan sebuah kekuatan yang tak ada bandingnya. Tak berlebihan kiranya jika para pendiri negeri ini dalam upaya menjaga Jejayaan Bangsa berupaya menjadikan keberagaman itu sebagai sebuah satu kesatuan yang padu dalam Bingkai Negara KesatuanRepublik Indonesia. Tampaknya tidak itu saja, dia juga menempatkan semangat juang para pejuang Bangsa ini telah menjelma menjadi sebuah ebenrgi besar, yang mampu menggugah partisipasi , motivasoi dan sumber inspirasi bagi generasi muda dalam meneruskan perjuangan jaman dulu, dengan mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal yang semakin mampu menjunjung tinggi nama harum Bangsa.
Perlu Campur Tangan Pemerintah Kabupaten
Dalam dialog tersebut, muncul masukan yang cukup dapat dijadikan masukan bagi pemerintah. Saat ini, banyak plajar, Mahasiswa, Karyawan pemerintah yang sudah tidak lagi hapal dengan lagu-lagu kebangsaan dan lagu Nasional. Mereka bisa jadi lebih hapal dengan lagu-lagun “ Tak Gendongnya “ Mbah Surip, atau Lupa-lupa Ingatnya , Band kuburan dari pada Lagu Indonesia Raya, atau lagu Rayuan Pulau Kelapa. Ini semua karena sejak mereka duduk dibangku PAUD, TK, SD sampai Kuliah jarang diajarkan lagu-lagu tersebut. Untuk itu, diharapkan Bakesbang Linmas mampu memberikan masukan kepada Pemerintah (bupati ) untuk memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk meneruskan kepada seluruh sekolah-sekolah agar setiap pagi, disekolahnya diputar lagu-lagu Nasional dan Kebangsaan. Selain agar mereka mengenal dan menghapal, juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mennamkan jiwa patriotisme dikalangan generasi penerus (*)
0 komentar:
Posting Komentar