3.19.2009

Jember Kota Wisata

Sebagai kota yang memiliki banyak obyek wisata, tak salah jika Pemerintah Kabupaten Jember memiliki program menjadikan wisata sebagai salah satu kiat menondongkrak kota suwar-suwir tersebut. Seperti yang digagas oleh Pemerintah sejak beberapa tahun lalu. Berbagai cara dilakukan untuk menjual potensi Jember keluar daerah,. Bahkan keluar negeri. Lihat saja event Jember Fashion Carnaval (JFC) , dan Bulan Berkunjung ke Jember , merupakan bukti bahwa Wisata juga dapat dijadikan sebagai sarana mempromosikan kota Jember. Demikian halnya, sikap masyarakat yang ikut mendukung upaya pemerintah dalam menggiatkan wisata, ditunjukkan dengan cinta kebersihan dan keramahan menjadi modal utamanya.

Menurut Kepala Kantor Pariwisata Kabupaten Jember, Arief Tyahyono, perubahan signifikan perlu terjadi di kalangan masyarakat Jember untuk menciptakan kota ini menjadi kota karnaval dan wisata. Perubahan itu, katanya, ditandai dengan tumbuhnya sadar wisata di tengah-tengah masyarakat.

Karakter khas masyarakat yang siap diajak mendongkrak potensi wisata Jember adalah sikap ramah terhadap semua orang yang mampu meminimalisir setiap kecurigaan pada orang-orang yang berkunjung ke Jember. Disamping tumbuhnya cinta kebersihan. Kedua sifat ini, paling tidak memberi andil besar untuk menarik para wisatawan ke Jember."Jember ini kaya akan potensi wisata yang bisa ditawarkan pada para wisatawan domestik maupun mancanegara. Asalkan masyarakat Jember secara keseluruhan ikut mendukung untuk menciptakan nuansa itu. Misalnya, mereka mau menjaga rumah dan lingkungan supaya tetap indah sehingga masyarakat yang datang ke Jember merasa nyaman," katanya.Oleh karenanya, upaya menciptakan ciri masyarakat seperti ini perlu dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. "Untuk menciptakan Jember sebagai kota karnaval dan tempat jujukan wisata, kita perlu menyiapkan masyarakatnya secara kontinyu dan ter-graduate (bertahap)," ujarnya.

Tentunya, kebiasaan cinta kebersihan ini, imbuhnya, bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya, menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungannya dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat, terutama ke sungai.Lantaran, sungai akan membawa sampah-sampah tersebut ke laut, yang pada gilirannya akan membuat laut dan pantai menjadi kotor. "Masyarakat harus memulai tidak membuang sampah ke sungai dan menjaga kebersihan sanitasi lingkungannya. Karena itu adalah nilai plus,"jelasnya.Ia mengatakan, sudah banyak kota yang merintis embrio kota wisata menjadi kawasan pariwisata yang terkenal hingga ke tingkat internasional, dengan berbagai penyiapan secara mendasar dari masyarakatnya. Dicontohkannya Kabupaten Jembrana di Propinsi Bali. Awalnya kota itu, katanya, dikenal sebagai kabupaten yang kumuh sehingga para wisatawan enggan mengunjunginya.

Tapi dalam 10 tahun, ungkapnya, Kabupaten Jembrana berkomitmen berubah bersama masyarakatnya untuk menjadi kota wisata. Tak pelak, kota itupun berubah menjadi kota yang indah dan sangat dikenal oleh masyarakat di dunia internasional. "Dulu, siapa yang mau membeli Jembrana? Tapi begitu masyarakat diajak ke arah daerah wisata, siapa yang tidak mau beli Jembrana sekarang," tengaranya.

Arief menengarai, Jember ingin merubah performancenya menjadi kota karnaval dan wisata yang dikenal oleh dunia, sebagaimana yang terjadi di Jembrana. Untuk itu, tambahnya, pemerintah mulai saat ini mulai melakukan upaya dan langkah-langkah yang mengarah pada terciptanya kondisi yang lebih kondusif. "Harapan pemerintah Jember, siapa yang tidak mau Jember nantinya," tukasnya.

Masyarakat Jember yang kurang dari sisi penjagaan kebersihan dan keramahan baginya adalah sebuah pekerjaan rumah (PR) besar yang perlu digarap bersama. "Justru yang menjadi PR adalah mempersiapkan mental masyarakatnya. Untuk merubah fisik Jember menjadi kota wisata jika ada investor dan uang semuanya akan jadi. Tapi pertanyaannya apakah masyarakat siap? Itulah yang menjadi tugas utama kita," paparnya.

Sementara ini, ujarnya, yang bisa dilakukan adalah memberdayakan dan menyiapkan masyarakat Jember. "Akan kita pelajari dan berdayakan masyarakat Jember. Karena kekuatan utama berasal dari masayrakat. Hal itu menjadi modal utama untuk menciptakan tourisme culture (masyarakat wisata) yang mempunyai budaya wisata," tandasnya.(Gsr)



0 komentar:

  © Klik Duniaku Ch3ru_Pastyle 2009

Back to TOP