Jual Daging Kijang Oknum Karyawan Kebun Bandealit Buron
Pagar Makan Tanaman, itulah kata-katya yang pas diberikan pada Hadi,22 oknum karyawan Kebun Bandealit. Dia yang seharusnya menjaga segala sesuatu dimana dirinya bekerja agar tidak dicuri, malahan justru menjadi biang keroknya. Mungkin lagi apes, dia yang selama ini merasa aman-aman saja ketika berjalan melewari pos penjagaan kebun, walau dengan membawa sesuatu nyang seharusnya tidak boleh dibawa, namun kalki ini dia justru harus ketangkap basah oleh petugas Polhut TNMB yang sudah menyanggongnya sejak beberapa saat lalu.
Ketangkapnya Hadi , berawal dari kecurigaan Bahrudin, petugas Polhut yang ada di penjagaan Tumpak Gesing. Saat itu seperti biasa, saat melewati pos kebun, Hadi seakan tidak punya persoalan menyapa Miskarim si penjaga. Namun, ketika mulai melewati Pos Penjagaan dia tidak ada masalah, nemun naluri Bahrudin sebagai petugas mengisyaratkan hal aneh, terlebih ketika hadi berusaha untuk menghindari Bahrudin, ketika berada di depan Bahrudin , Hadi mempercepat sepeda motornya, tidak seperti biasanya. Inilah yang membuat kecurigaan petugas semakin besar. Makas dikejarlah Hadi, merasa dibuntuti, Hadi semakin mempercepat laju kendaraannya. Hingga, akhirnya dia tak bisa berkutuik, ketika sepedamotornya dihentikan paksa.
Untuk menjaga hal yang tak diinginkan, petugas segera merampas glansing yang ada di Sepeda hadi, ternyata kecurigaan itu benar adanya. Isinya daging kijang seberat 5 kg yang masih segar dan akan dijual keluar kawasan. Saat Bahrudin merampas bungkusan glangsing berisikan daging kijang ini Hadi berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya. Tapi karena jalanan licin dan berbatu akhirnya Hadi memilih lari masuk hutan dengan meninggalkan sepeda motornya.Hingga saat ini Hadi yang merupakan karyawan Kebun Bandealit Afdiling Sumber Gadung, Kebun Bandealit, Desa Andong Rejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupeten Jember masih buron. Sementara barang bukti berupa sepeda motor dan Daging kijang diamankan untuk barang bukti. "Kalau kita kurang awas maka Hadi bersama daging kijang bisa lolos. Siapapun harus tetap diwaspadai, justru mereka yang orang dalam kawasan lebih sulit dideteksi, apalagi kita sudah kenal baik," kata Bahrudin.
Kabag Tata Usaha Balai TNMB, Sumarsono, SE yang ditanyai membenarkan ada kasus perburuan liar yang dilakukan oleh Hadi, karyawan Kebun Bandealit. Kalau yang melakukan orang dalam pidananya akan lebih berat, sebab seharusnya Hadi justru melindungi keberadaan satwa tersebut dalam kawasan, bukan malah memburunya. "Ternyata malah memburu satwa yang seharusnya dilindungi. Informasinya pelaku pemburuan liar itu lari ke Bali, suatu saat saya yakin pasti ia akan kembali ke Bandealit, tinggal tunggu waktu," kata Sumarsono. (dew
0 komentar:
Posting Komentar