Pentingnya Pendidikan Agama dalam Pembentukan Ahlaq
Pendidikan agama , ternyata menjadi persoalan yang sangat mendesak untuk diberikan kepada seluruh siswa di negeri ini. Tidak hanya pada siswa setingkat SMA, SMP dan SD saja, namun demikian, pemberian pendidikan agama tersebut haruslah dimulai pada pendidikan usia dini atau PAUD. Hal itu disampaikan oleh praktisi pendidikan Jember H. Muchtar,Spd. di ruang kerjanya kemarin.Menurutnya, penurunan akhlak yang terjadi belakangan ini bukan semata-mata karena masuknya era globalisiasi, atau minimnya jam pelajaran agama, namun demikian, persoalan itu banyak disebabkan, kurangnya komunikasi orang tua dengan anak, khususnya dibidang pembinaan keagamaan. Selain itu, diperparah lagi, semakin minimnya waktu yang tersedia dari orang tua. Mereka banyak disibukkan dengan pekerjaan, dan bisnis yang tak pernah usai, sehingga komunikasi dengan anak kualitasnya sangat rendah. Itu salah sau penyebabnya,Sementara ditempat berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Jember Drs.H. Achmad Sudiono menjelaskan, pendidikan agama memang sudah harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak. Selain itu, diusia yang masuk katagori golden age tersebut, anak lebih mudah mengigat hal-hal yang bersifat khusus. Itu artinya, mereka akan lebih mudah menerima masukan dari pada anak yang usianya lebih tua.Hal yang sama juga disampaikan oleh Musyarofah,41. Menurut perempuan berwajah manis ini, dalam memberikan pendidikan agama pada anak-anak lebih efektif, karena selain belum banyaknya persoalan yang dihadapi,pada anak usia dini memiliki tingkat kecerdasan yang lebih bagus dari pada usia-usia lainnya. Makanya, ada isitilah golden age, yang artinya usia keemasan. Dia juga menjelaskan, beberapa metode khusus yang selama ini dilakukan dalam memberikan pendidikan agaa pada anak-anaknya.Yang terpenting , kata istri H.Fathor rosi, dalam memberikan pendidikan agaa pada anak- anak usia dini dibutuhkan ketlatenan, dan kesabaran, perlu banyak diisi dengan cara bermain " Gini lho mas, memberikan pendidikan agaa pada anak-anak itu perlu kreatifitas dari orang tua au gurunya, jika tidak jangan harap mereka mampu menyimpan dalam memori otaknya " ujarnya.(Pmd)
0 komentar:
Posting Komentar